Monumen Perjuangan Pembentukan Provinsi Babel Mulai Dibangun

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Pembangunan Monumen Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dimulai yang ditandai dengan peletakan batu pertama, Kamis (5/9). 

Monumen yang menjadi simbol pengingat perjuangan ini akan berdiri di kawasan Tanjung Kelayang, Belitung.

Pemilihan lokasi di Tanjung Kelayang tak terlepas dari sejarah perjuangan masa lampau. Pada 29 September 1968, Pemerintah Kabupaten Bangka, Belitung dan Kotamadya Pangkalpinang menyatakan ikrar bersama yang bernama Ikrar Tanjung Kelayang. Ikrar ini menandai komitmen membentuk provinsi baru, hingga akhirnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung resmi pada 24 November 2000.

"Butuh waktu 24 tahun usia Bangka Belitung, baru monumen ini mulai dibangun. Kami merasa lega, semoga monumen ini menjadi pengingat sejarah bagi generasi muda," kata Sekretaris Forum Pejuang Provinsi Bangka Belitung Komisariat Presidium Belitung, Suhadi Hasan. 

Ia pun berharap, monumen ini menjadi basis pembangunan pariwisata di area Tanjung Kelayang. Selama proses pembangunan, presidium pun akan terus mengawal agar tidak meleset dari konsep semula, tidak hanya dari segi fisik tetapi juga latar sejarah. 

Rencana pembangunan monumen ini pun akan dilengkapi dengan relief yang menceritakan sejarah perjuangan pembentukan Provinsi Bangka Belitung. Dalam areal monumen juga akan dibangun taman dan fasilitas pendukung. 

"Harapan kami juga ada tolong kalau monumen sudah jadi disiapkan juga untuk perawatan, jangan nanti jadi bangunan hantu," tuturnya. 
Pj Bupati Belitung Mikron Antariksa menjadi orang pertama yang secara simbolis meletakkan batu pertama dimulainya pembangunan Monumen Perjuangan Pembentukan Provinsi Bangka Belitung, Kamis (5/9). 

Peletakan batu pertama ini dilakukan bersama forkopimda yakni Ketua DPRD Belitung Ansori, Danlanud HAS Hanandjoeddin Letkol Pnb Mokhamad Zen, Dandim 0414 Belitung Letkol Inf Karuniawan Hanif, dan Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitya Putra, serta perwakilan presidium.

Rencana pembangunan monumen ini memang telah bergulir beberapa tahun terakhir. Namun akhirnya, pembangunan ini mulai terealisasi yang berlokasi di Tanjung Kelayang, Desa Keciput, Kecamatan Sijuk. 

"Kekuatan saya itu kekuatan bersama secara berkesinambungan dan bersinergi untuk membangun Belitung. Kami ini tidak berkepentingan yang lain, nothing to lose. Semesta juga mendukung," kata Mikron. 

Menurutnya, Tanjung Kelayang ini menjadi titik lokasi bersejarah yang dimulainya komitmen dalam pembentukan Provinsi Bangka Belitung. Ke depan, monumen ini pun dapat menjadi lokasi wisata sejarah yang menceritakan kisah perjuangan. 

Dia berharap, perjuangan membentuk provinsi ini dapat menjadi inspirasi bagi para pemuda dalam mengobarkan semangat membangun daerah dan supaya lebih mencintai Bangka Belitung. 

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Belitung Edi Usdianto mengatakan, pembangunan monumen tersebut memang sudah bergulir sejak 2019 lalu. Namun pembangunan sempat tertunda karena sejumlah kendala yang dihadapi, di antaranya terkait legalitas lahan yang kini telah siap. 

Pembangunan monumen pun berasal dari DABA (dana bantuan) Provinsi Bangka Belitung. Meski telah dijadwalkan pada 2024, namun Dinas PUPR sempat ragu lantaran dana bantuan biasanya disalurkan akhir tahun. 

"Makanya agak sedikit molor karena menunggu DABA karena di pemerintah provinsi refocusing. Kami dapat info DABA ditunda, ternyata untuk fisik tetap dipertahankan. Diperkuat beliau (Pj Bupati Mikron), bahkan (pembangunan) tahap kedua pun beliau sudah berkoordinasi dengan gubernur. Memang ada andil beliau juga," tuturnya. (del)