Berita Bangka Selatan

Etnis Tionghoa Gelar Sembahyang Bulan Purnama

Ratusan warga etnis Tionghoa di Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, menggelar festival sembahyang bulan purnama di Kelenteng Dewi Abadi.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Sejumlah masyarakat etnis Tionghoa saat melakukan sembahyang bulan purnama di Kelenteng Dewi Abadi, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Selasa (17/9/2024) malam. Festival ini menjadi tradisi tersendiri bagi umat beragama Konghucu dengan sejumlah prosesi sakralnya yang sudah turun temurun) 

TOBOALI, BABEL NEWS - Ratusan warga etnis Tionghoa di Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, menggelar festival sembahyang bulan purnama di Kelenteng Dewi Abadi, Selasa (17/9) malam. Festival ini menjadi tradisi tersendiri bagi umat beragama Konghucu dengan sejumlah prosesi sakralnya yang sudah turun temurun. 

Ketua Yayasan Kelenteng Dewi Abadi, Ulin Wijayanti mengatakan, festival sembahyang bulan purnama ini dirayakan setiap tahun pada tanggal 15 bulan 8 dalam penanggalan Imlek atau kalender Tionghoa. Selama sekitar tanggal tersebut, masyarakat Tionghoa yang ada di seluruh dunia biasa merayakannya dengan festival kue bulan atau Moon Cake Festival. Menurut kepercayaan etnis Tionghoa pada tanggal 15 ini para dewa dan dewi akan turun dari kayangan ke bumi.

"Pada bulan 8 Imlek ini kita kenal dengan bulan dewa, jadi semua pada dewa turun. Pas tanggal 15 merupakan puncak, sehingga kita turut mengundang dewa-dewi turun," kata Ulin Wijayanti, Rabu (18/9).

Ulin Wijayanti memaparkan ritual ini dilakukan saat bulan purnama memancarkan cahayanya di langit. Ritual satu tahun sekali itu bertujuan untuk memohon keberkahan para dewi, salah satunya Dewi Bulan. 

Selain melakukan sembahyang, ritual mandi bunga serta menyajikan beberapa makanan khas dan juga berbagai jenis buah-buahan segar di atas meja ibadah. Tradisi ini memiliki beberapa makna, yaitu perayaan syukur, perayaan kebersamaan, ajang kuliner besar-besaran, silaturahmi, simbol kemakmuran dan panjang umur.

"Ini merupakan kepercayaan yang menyembah para dewi bulan yang turun dari kayangan. Kita menyediakan sesembahan macam-macam buah ada kelapa, kue moon cake kepercayaannya orang Tionghoa supaya diberkati setiap tahun, sehat-sehat rezeki lancar terus," beber Ulin Wijayanti.

Ulin Wijayanti mengakui, tradisi sembahyang bulan purnama akan terus dilestarikan setiap tahunnya. Selain menjadi ajang silaturahmi juga menjadi wahana meningkatkan dan melestarikan tradisi etnis Tionghoa di Kabupaten Bangka Selatan. Terlebih festival serupa telah sejak 17 tahun lalu dilaksanakan dan masih berlangsung hingga saat ini.

"Kegiatan ini merupakan budaya yang kita lestarikan. Kalau di Kelenteng Dewi Abadi sudah dilaksanakan sejak saya mengurus dari tahun 2007," ujar Ulin Wijayanti. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved