Kabar Pangkalpinang

SMKN 5 Edukasi Tradisi Jamu ke Milenial

SMK Negeri 5 Pangkalpinang menghadirkan Festival Jamu Milenial Ala Cafe, sebuah inisiatif untuk mengedukasi dan mendorong minat konsumsi jamu.

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Sela Agustika
Tim dari instansi terkait saat berkunjung ke Jamu Milenial Ala Cafe yang digelar di halaman SMK Negeri 5 Pangkalpinang, Selasa (24/9). 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - SMK Negeri 5 Pangkalpinang menghadirkan Festival Jamu Milenial Ala Cafe, sebuah inisiatif untuk mengedukasi dan mendorong minat konsumsi jamu di kalangan milenial dan generasi Z. 

Kegiatan ini melibatkan siswa-siswi kelas 12 jurusan Farmasi yang digelar langsung di halaman SMK Negeri 5 Pangkalpinang, Selasa (24/9).
Berbagai varian jamu buatan siswa-siswi ditampilkan dan dikemas menarik menggunakan bahan baku tumbuhan yang aman dikonsumsi.

Dalam kesempatan ini, para juri dari Tim Rumah Sehat Herbal Center, Dekranasda dan Dinas UMKM Babel ikut meninjau dan mencicipi langsung produk buatan siswa-siswi.

Guru Konsentrasi Keahlian Farmasi SMK N 5 Pangkalpinang, Apt. Ai Wen mengungkap, festival ini bertujuan mengubah pandangan negatif generasi muda terhadap jamu yang sering dianggap pahit dan dikonsumsi oleh orang tua.

"Jamu dalam pemikiran generasi Z ini jamu itu pahit dan orang tua. Jadi kalau warisan ini tidak diwariskan maka jamu akan mati, salah satunya mengedukasi anak muda untuk tetap mewariskan dalam kemasan yang lebih menarik kepada anak-anak. Jamu milenial ala cafe ini tujuannya menyehatkan dan mereka (siswa-siswi) sudah dibekali ilmu dalam pengelolaan sehingga aman dikonsumsi," ujar Ai Wen kepada Bangka Pos Group, Selasa (24/9).

Kata Ai Wen, pada festival jamu ini para siswa-siswi menggunakan bahan baku dari tumbuhan endemik yang ada di Bangka Belitung yang sekaligus mengangkat kearifan lokal dan menjadi pembedanya dengan jamu-jamu yang berasal di Pulau Jawa.

Dia berharap dengan festival yang dilakukan ini bisa memantik anak muda untuk mengkonsumsi jamu sekaligus menjadi modal bagi siswa-siswi untuk bisa berwirausaha.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Pangkalpinang Samsul Bahri memberikan apresiasi dan mengajak siswa memanfaatkan momentum ini sebagai langkah awal menuju dunia kewirausahaan. 

"Festival ini adalah bentuk literasi tentang pentingnya jamu untuk kesehatan yang telah ada sejak lama," katanya.

Sementara itu, Ayu Desta, Siswi SMKN 5 Pangkalpinang yang ikut pada festival ini memilih tumbuhan keramunting, ubi ungu untuk dikombinasikan menjadi jamu dengan warna dan kemasan yang menarik.

Menurutnya, pemilihan bahan baku tersebut karena memiliki kandungan bagai kesehatan dan mudah dicari.

"Kita lakukan tiga kali percobaan sampai menemukan cita rasa yang pas dan saya juga kebetulan suka mengkonsumsinya dari yang sebelumnya kurang suka dengan jamu," ucap Ayu. (t3)

 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved