Inspektorat Belitung Sebut Masyarakat Bisa Andil Laporkan Indikasi Korupsi

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Inspektorat Kabupaten Belitung terus menggalakkan transparansi dan partisipasi publik dalam mencegah penyimpangan di lingkungan pemerintahan terutama dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Di antara upaya yang dilakukan adalah melalui pemanfaatan sistem SP4N Lapor! dan Whistleblowing System (WBS).  

"Melalui SP4N Lapor!, masyarakat dapat dengan mudah melaporkan dugaan penyimpangan. Selain itu, kami juga memiliki WBS yang memungkinkan pelaporan anonim dari rekan sejawat," kata Inspektur Belitung, Paryanta, Senin (9/12).  

Pelaporan atau pengaduan terkait indikasi penyimpangan ini dapat dilakukan juga melalui layanan Besadu yang dimiliki Pemkab Belitung. Hal ini juga untuk mempermudah masyarakat menyampaikan aduan sebagai upaya bersama dalam pemberantasan korupsi.

Paryanta menjelaskan bahwa WBS dirancang untuk melindungi identitas pelapor, khususnya dalam lingkungan internal pemerintahan. Namun, ia mengakui bahwa pemanfaatan WBS masih minim karena belum banyak individu yang berani melaporkan penyimpangan dari rekan kerja.  

"Padahal, rekan sejawat biasanya lebih mengetahui adanya penyalahgunaan anggaran atau pelanggaran lainnya. Kami harap ke depannya WBS lebih dimanfaatkan dengan optimal," ujarnya.  

Selain menyediakan saluran pelaporan, Inspektorat Belitung juga memastikan bahwa semua laporan yang masuk ditindaklanjuti dengan proses verifikasi dan evaluasi. Rekomendasi akan diberikan berdasarkan data dan fakta yang ditemukan, sementara identitas pelapor tetap dirahasiakan.  

Langkah ini menunjukkan komitmen Inspektorat Belitung dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan bebas dari penyimpangan. (del)