Kabar Pangkalpinang
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pangkalpinang Bayar Klaim Rp43,8 Miliar
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pangkalpinang mencatat telah melayani sebanyak 6.398 klaim jaminan ketenagakerjaan.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pangkalpinang mencatat telah melayani sebanyak 6.398 klaim jaminan ketenagakerjaan dengan total nominal mencapai Rp43,8 miliar selama periode Januari hingga Maret 2025.
Klaim tersebut mencakup berbagai program perlindungan, mulai dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) hingga Jaminan Pensiun (JP).
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang Evi Haliyati Rachmat mengungkap, jumlah klaim pada triwulan I tahun ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin total klaim kita memang turun, karena waktu itu kasus timah, banyak pekerja yang terkena PHK," jelas Evi kepada Bangkapos.com, Senin (28/4).
Selain program jaminan sosial ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan juga turut mendukung pendidikan anak-anak peserta yang telah meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap.
Sepanjang tahun 2024, sebanyak 208 anak penerima manfaat mendapatkan beasiswa dengan total dana yang disalurkan mencapai Rp901 juta.
"Beasiswa ini kami berikan satu kali setiap tahun kepada anak peserta yang berhak," ujar Evi.
Evi mengungkapkan tingkat kepatuhan perusahaan dalam membayar iuran peserta di Bangka Belitung masih rendah, yakni baru 41 perusahaan yang tercatat membayar penuh iuran kepesertaan.
"Baru 41 persen perusahaan yang patuh membayar iuran. Sisanya, 59 persen belum patuh. Kami sudah lakukan pengawasan dan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja serta mengkoordinasikan dengan kejaksaan jika ditemukan pelanggaran serius," tegas Evi.
UCJ Babel 32,20 Persen
Tingkat kepesertaan pekerja di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih menjadi tantangan. Hingga saat ini, capaian Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (UCJ) Provinsi Bangka Belitung baru mencapai 32,20 persen dari target nasional sebesar 60,27 persen pada tahun 2025.
"Jumlah peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) tahun ini justru menurun dibanding tahun kemarin, total ada sekitar 35 ribu orang. Namun di sisi lain, peserta aktif dari kalangan Penerima Upah (PU) meningkat satu persen dibanding tahun lalu, dengan total 118.450 orang," ungkapnya.
Evi menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kepesertaan.
"Kita tetap optimistis bisa mencapai UCJ, tentu dengan kehadiran kepala daerah baru di semua lini kota/kabupaten ini bisa memberi dukungan. Upaya kita juga sosialisasi ke OPD dan kolaborasi bersama," tuturnya.
Evi juga menyebut, sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang mulai menunjukkan kesadaran terhadap pentingnya perlindungan sosial ketenagakerjaan.
"Beberapa pelaku usaha kafe dan pariwisata sudah mulai mendaftar, meski masih ada yang belum masih bertahap. Edukasi dan sosialisasi tetap kami lakukan agar kesadaran ini terus tumbuh," pungkasnya. (t3)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.