Berita Bangka Selatan

Dinkes Bangka Selatan Ajak Warga Jaga Kebersihan Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mengajak masyarakat di daerah itu untuk lebih meningkatkan kepekaan terhadap kebersihan lingkungan.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, dr Agus Pranawa. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mengajak masyarakat di daerah itu untuk lebih meningkatkan kepekaan terhadap kebersihan lingkungan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue alias DBD

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, dr Agus Pranawa mengungkapkan, kasus DBD dapat ditekan asalkan ada upaya kolektif dari masyarakat dan pemerintah. Misalnya, dengan rutin gotong royong untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, sehingga dapat menekan angka kasus DBD. Gotong royong menciptakan sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam upaya pencegahan penyakit.

"Karena menjaga kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah daerah saja," kata Agus Pranawa, Selasa (15/7).

Menurutnya, gotong-royong merupakan cara efektif dalam program pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Membersihkan lingkungan seperti selokan, tempat penampungan air dan area lain sangat penting. Karena beberapa tempat tersebut berpotensi menjadi sarang dan perkembang biakan nyamuk. 

Baca juga: Satu Orang Meninggal Dunia, DBD Tembus 93 Kasus di Bangka Selatan Tahun 2025

Maka dari itu, ia mengajak camat, lurah hingga kepala desa agar mereka dapat kembali menggiatkan aksi gotong-royong di lingkungan sekitarnya yang kini mulai luntur. "Kami terus mengajak masyarakat untuk terus menggiatkan program PSN. Karena PSN paling efektif mengantisipasi penyakit DBD," jelas Agus Pranawa.

Selain itu lanjut dia, setiap keluarga harus bisa menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri. Selain PSN, untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD adalah menetapkan satu rumah satu Jumantik. 

Di sisi lain program 3M plus bisa dilakukan, dengan menguras, menutup dan mengubur tempat penyimpanan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Bisa juga memakai losion atau menggunakan kelambu saat hendak tidur. 

Masyarakat pun diminta tidak hanya mengandalkan fogging alias pengasapan, karena dinilai  kurang efektif dalam pemberantasan DBD. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, namun tidak dengan jentik nyamuk yang ada di tempat yang menampung air. "Berdasarkan hasil fogging dilakukan di sejumlah wilayah masih banyak jentik nyamuk yang tidak mati," sebutnya.

Agus Pranawa turut mengimbau masyarakat yang keluarganya mengalami sakit untuk segera dibawa ke Puskesmas maupun rumah sakit. Khususnya jika mengalami demam sudah lebih dari tiga hari tidak turun. "Jika anak-anak demam segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit," ucap Agus Pranawa. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved