Yayasan dan SPPG Beda Pernyataan Soal Renovasi Dapur Umum MBG di Belitung

Pihak yayasan mitra pelaksana menyebut bahwa proses renovasi telah rampung dan dapur siap digunakan.

Editor: suhendri
Pos Belitung/Adelina Nurmalitasari
DAPUR MBG - Perwakilan yayasan mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Maulana, menunjukkan kondisi dapur tempat masak pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur umum kepada awak media dan perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Jumat (18/7/2025). Dapur umum ini berlokasi di Jalan Akil Ali, Kelurahan Pangkallalang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung. 

Meskipun pemasangan paving block tersebut belum dilakukan, hal ini bisa ditoleransi karena tidak langsung terkait dengan aktivitas di dapur.

“Kalau sudah memenuhi standar yang ditetapkan dan kami bicarakan, kemungkinan baru kami akan mengajukan proposal, RAB, pembuatan menu, baru kami akan kembali operasional,” ujar Enggit.

"Siap," ucap Enggit ketika dikonfirmasi kembali bahwa dengan belum operasionalnya dapur tersebut berarti renovasi belum 100 persen memenuhi standar. 

Belum bisa beroperasi

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung menyebutkan, dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan Akil Ali, Tanjungpandan, belum dapat beroperasi. 

Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan, dinas kesehatan setempat menemukan sejumlah persoalan teknis, termasuk kondisi plafon yang kotor dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang masih perlu perbaikan.

“Plafon atas yang banyak kotoran dikhawatirkan terjadi sumber kontaminasi silang, baik di dapur maupun tempat pengemasan makanan. Karena dapur makanan dalam kondisi terbuka, kita tidak tahu tiupan angin,” kata Subkoordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Fery, usai meninjau kondisi dapur umum MBG tersebut, Jumat (18/7/2025).

Ia menyebut, saat inspeksi lapangan sebelumnya, pihaknya juga menyarankan solusi IPAL dengan pendekatan bioteknologi sebagai alternatif yang lebih hemat biaya.

Dari pengamatan IPAL di lokasi, kapasitas bak penampungan yang tersedia masih sangat kecil.

Dengan jumlah ompreng yang dicuci lebih dari 3.000 buah, Fery menilai kapasitas satu meter kubik yang sudah ada saat ini belum memadai. “Logikanya belum masuk,” ucapnya.

Pada IPAL bioteknologi ini pun disarankan dipasang jaring berlapis untuk menangkap lemak agar air limbah yang mengalir keluar benar-benar bersih.

Selain soal limbah dan sanitasi, kondisi dapur secara umum dinilai belum siap.

Beberapa perlengkapan, termasuk meja untuk meletakkan kompor pun belum tersedia. 

Karena itu, rekomendasi operasional dapur umum MBG tersebut belum bisa dikeluarkan.

“Masih banyak, belum bisa dengan serta-merta operasional. Teknis di dinas kesehatan ini terkait rekomendasi agar bisa beroperasi. Kalau sudah memenuhi persyaratan sesuai Kepmenkes Nomor 715/MENKES/SK/V/2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasaboga, maka surat rekomendasinya keluar," tutur Fery.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved