Berita Pangkalpinang

Kemenag dan IPARI Pangkalpinang Gelar Dialog Moderasi Beragama

Kemenag Kota Pangkalpinang bersama Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Pangkalpinang, menggelar dialog moderasi beragama.

(Ist/Kemenag Kota Pangkalpinang).
DIALOG MODERASI - Kemenag Kota Pangkalpinang bersama IPARI Kota Pangkalpinang, menggelar dialog moderasi beragama dengan para guru Yayasan Vitus Bouma di Lembaga Pendidikan Santa Theresia 1. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kemenag Kota Pangkalpinang bersama Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Pangkalpinang, menggelar dialog moderasi beragama dengan para guru Yayasan Vitus Bouma di Lembaga Pendidikan Santa Theresia 1. Kegiatan ini turut dihadiri oleh sekitar 120 guru dari berbagai jenjang pendidikan.

Acara bertema "Mewujudkan Lembaga Pendidikan yang Toleran dan Cinta Kemanusiaan" ini bertujuan mempererat silaturahmi dan meningkatkan kerukunan antarumat beragama, khususnya di lingkungan sekolah.

Kepala Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang, Firmantasi, hadir sebagai pemateri bersama para penyuluh lintas agama dalam dialog yang diinisiasi oleh Penyuluh Agama Katolik Yohanes Bosco Otto, Ketua IPARI Pangkalpinang Ruslan Abas, dan Ketua Yayasan Vitus Bouma, Suster Hedwilda Martine, KKS ini.

Guru Yayasan Vitus Bouma, Suster Hedwilda menyampaikan rasa terima kasihnya, serta berharap kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan kerukunan dan keharmonisan di Kota Pangkalpinang. "Mari kita belajar dan berjalan bersama, agar terwujud lingkungan yang toleran dan cinta damai," ucap Suster Hedwilda, dalam rilisnya, Sabtu (2/8).

Ketua IPARI Pangkalpinang, Ruslan Abas menegaskan, dialog ini merupakan upaya nyata untuk mewujudkan moderasi beragama di lingkungan sekolah. "IPARI hadir untuk memperkuat peran penyuluh agama, dalam membina masyarakat dan mempromosikan pemahaman agama yang moderat," jelas Ruslan Abas.

Kepala Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang, Firmantasi menekankan, pentingnya landasan hukum, seperti UUD 1945 Pasal 29 Ayat 2, yang menjamin kebebasan beragama. Ia menjelaskan, Kemenag hadir sebagai fasilitator kehidupan beragama melalui program prioritas seperti Asta Program Prioritas, yang salah satunya fokus pada penguatan kerukunan dan cinta kemanusiaan.

"Kami hadir di sini untuk mengimplementasikan program tersebut, menyapa sekaligus menguatkan pemahaman dalam konteks kerukunan," ujar Firmantasi

Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap kompak dan bersatu. "Yang mau merusak bangsa ini, harus berhadapan dengan kita, umat enam agama yang ada," tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya mengimplementasikan cinta kemanusiaan dan ekoteologi di lingkungan pendidikan sejak dini. "Ketika kita mencintai alam, maka alam akan memberikan manfaat kepada kita," paparnya. (*/riz)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved