Occa pun melihat adanya peluang besar dalam pengelolaan sampah menjadi sumber daya baru yang bermanfaat.
"Ecoenzim, pupuk cair, kompos, hingga bahan bakar dari plastik bukan sekadar ide. Ini adalah solusi konkret yang bisa diterapkan dengan sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan partisipasi publik," tuturnya.
Maksimalkan penimbunan
Tempat Pembuangan Akhir Parit Enam hingga saat ini masih menjadi satu-satunya lokasi penampungan 120-150 ton sampah yang dihasilkan masyarakat Pangkalpinang setiap harinya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang, Bartholomeus Suharto, pun mengakui kondisi TPA Parit Enam saat ini sudah sangat memprihatinkan.
"TPA kita memang sudah overload,” kata Suharto kepada Bangka Pos, Rabu (4/6/2025).
“Saat ini kami maksimalkan upaya penimbunan dan pengomposan untuk sampah organik. Namun untuk sampah plastik, solusinya masih sebatas penimbunan," sambungnya.
Untuk menekan volume yang masuk ke TPA, Suharto mengimbau masyarakat agar mulai memilah sampah dari rumah masing-masing.
"Kalau sampah bisa dikurangi dari sumbernya, umur TPA bisa lebih panjang. Karena itu, momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini harus jadi refleksi dan aksi kolektif," ujarnya. (t2)