Berita Pangkalpinang

ISPA Tembus 26.243 Kasus, Pangkalpinang Perkuat Upaya Pengendalian Polusi

Paparan polusi menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya kasus ISPA di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Editor: suhendri
Tim Video Bangka Pos
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Muhammad Thamrin, saat tampil dalam Program Dialog Ruang Tengah yang ditayangkan pada kanal Youtube Bangka Pos, Selasa (4/11/2025). 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kota Pangkalpinang mengalami lonjakan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA sepanjang 2025.

Paparan polusi menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya kasus ISPA di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut. 

Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang mencatat, hingga Oktober 2025, warga terinfeksi ISPA mencapai 26.243 kasus.

Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 20.906 kasus.

Peningkatan kasus didominasi kelompok usia produktif 19-59 tahun, yakni sebanyak 15.362 kasus, disusul kelompok lansia dan anak-anak.

"Aktivitas di luar rumah, paparan polusi, serta perubahan cuaca ekstrem menjadi faktor yang memicu tingginya kasus ISPA di masyarakat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Muhammad Thamrin, Rabu (19/11/2025).

Ia menjelaskan, mobilitas masyarakat yang tinggi dan kondisi lingkungan yang berdebu memperburuk kualitas udara sehingga berdampak langsung pada kesehatan pernapasan warga.

"Pergantian musim yang cepat, debu jalanan, dan kelembapan udara tinggi dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga masyarakat lebih rentan terserang ISPA," ujar Thamrin.

Sebagai upaya pencegahan, kata Thamrin, pihaknya terus mengintensifkan Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat (Germas) melalui berbagai kegiatan seperti senam bersama, pemeriksaan kesehatan gratis, serta edukasi mengenai pola hidup sehat.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang juga memperkuat fungsi posyandu agar deteksi dini ISPA pada anak-anak dapat berjalan lebih optimal.

Langkah ini penting untuk mencegah komplikasi, terutama pada kelompok rentan.

Tak hanya itu, pemerintah pun turut menyediakan vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) untuk bayi usia 2, 3, dan 12 bulan sebagai pencegahan pneumonia, salah satu bentuk ISPA yang dapat berkembang menjadi kondisi berat.

Lebih lanjut, Thamrin memastikan seluruh fasilitas kesehatan di Pangkalpinang dalam kondisi siap menghadapi potensi lonjakan pasien saat kondisi cuaca tak menentu.

"Kami memiliki tenaga medis yang mumpuni, ketersediaan obat-obatan dan alat pelindung diri seperti masker yang cukup, serta rumah sakit rujukan untuk menangani kasus pneumonia berat," tuturnya.

Kepada masyarakat, Thamrin mengimbau agar lebih disiplin menjaga kesehatan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala ISPA.

"Kami berharap kesadaran masyarakat meningkat dalam menjaga daya tahan tubuh dan menghindari paparan polusi. Dengan kolaborasi semua pihak, angka kasus ISPA dapat kita tekan bersama," tuturnya. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved