Berita Bangka Selatan

Fokus Perbaikan Ruang Kelas dan Sanitasi, 18 Sekolah di Bangka Selatan Terima Program Revitalisasi

Upaya peningkatan kualitas sarana pendidikan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
BANTUAN REVITALISASI - Sejumlah bangunan baru dibangun di SMPN 6 Toboali, Sabtu (22/11/2025). Sekolah tersebut mendapat bantuan DAK revitalisasi untuk tahun 2025. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Upaya peningkatan kualitas sarana pendidikan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan. Melalui program revitalisasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia daerah ini memperoleh sekitar 75 paket pekerjaan. Bantuan tersebut tersebar di 18 satuan pendidikan pada tahun 2025 ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori mengakui, program tersebut menyasar berbagai jenjang pendidikan. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Rinciannya, dua sekolah PAUD, sepuluh Sekolah Dasar (SD), dan enam SMP negeri. 

Fokus utama revitalisasi ini adalah pembaruan ruang kelas. "Selain itu juga dilakukan perbaikan ruang guru dan pembangunan atau rehabilitasi toilet sekolah," ujar Anshori, Sabtu (22/11).

Menurutnya, program revitalisasi sekolah adalah program pemerintah untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi bangunan dan fasilitas sekolah. Agar lebih layak, aman, dan nyaman digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. 

Program ini biasanya difokuskan pada sekolah-sekolah yang gedungnya sudah rusak atau kurang layak pakai. Lalu, ruang kelas kekurangan fasilitas, toilet dan sanitasi tidak memadai serta ruang guru dan ruang pendukung lainnya sudah tidak sesuai standar.

Mekanisme penetapan sekolah penerima bantuan tidak dilakukan secara langsung oleh pemerintah daerah. Proses penentuan sepenuhnya menjadi kewenangan kementerian melalui sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik). 

Setiap sekolah wajib melakukan pembaruan data terkait kondisi sarana dan prasarana, seperti kondisi gedung, ruang belajar, hingga fasilitas penunjang lainnya. Dari data itulah kementerian melakukan pemetaan kebutuhan renovasi atau pembangunan.

"Sekolah harus rutin mengupdate data di Dapodik. Dari sana akan terlihat mana yang rusak, mana yang kurang, dan apa yang perlu segera dipenuhi oleh pemerintah," jelas Anshori.

Diakuinya, seluruh sekolah di Bangka Selatan saat ini sudah terdaftar di dalam sistem Dapodik. Namun, pihak dinas tetap melakukan pengawasan dan pengecekan berkala untuk memastikan setiap sekolah benar-benar memperbarui datanya sesuai kondisi terbaru. Program revitalisasi ini dilaksanakan melalui skema Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah pusat.

Sebelum penetapan final penerima bantuan DAK revitalisasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga akan melibatkan Dinas Pendidikan daerah dalam proses koordinasi. Hal ini penting karena pelaksanaan kegiatan revitalisasi dilakukan langsung oleh pihak sekolah

Dalam pelaksanaannya, Dinas Pendidikan berperan melakukan pendampingan dan advokasi agar sekolah mampu menjalankan pekerjaan sesuai prosedur tanpa terkendala administrasi maupun teknis. Fungsi pengawasan juga dilakukan agar kualitas pekerjaan tetap terjaga.

"Kami mengawal dan mengawasi sekolah-sekolah yang melaksanakan program ini, supaya berjalan sesuai aturan dan memberi manfaat maksimal," sebutnya.

Selain berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui DAK, pembangunan infrastruktur pendidikan di Bangka Selatan juga didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dana dari daerah ini difokuskan untuk pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi ruang belajar, serta pembangunan sarana dan prasarana lain yang dibutuhkan sekolah

Anshori optimistis untuk keberlanjutan program ini di tahun mendatang. Ia mengatakan pihaknya telah menerima surat resmi dari Menteri Pendidikan sebagai dasar untuk melakukan pengusulan program revitalisasi tahun 2026. 

Dirinya berharap pada tahun depan jumlah sekolah penerima program revitalisasi dapat meningkat, mengingat masih terdapat sejumlah sekolah yang membutuhkan perbaikan bangunan maupun fasilitas penunjang.

"Bagi sekolah yang sudah menerima, kami minta agar menjaga komitmen. Bukan hanya kepala sekolah dan guru, tapi seluruh warga sekolah harus ikut menjaga fasilitas yang telah dibangun," tegas Anshori. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved