Kabar Pangkalpinang

Mahasiswa Unmuh Ajak Warga Beriga Produksi Abon Ikan

Kelompok 5 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kedisinian Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Bangka Belitung melakukan survei lapangan mengenai hasil laut.

Editor: Rusaidah
Istimewa/Dok. Universitas Muhammadiyah Babel
Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Babel bersama warga saat mengolah abon. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kelompok 5 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kedisinian Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Bangka Belitung melakukan survei lapangan mengenai hasil laut di Desa Batu Beriga yang mempunyai potensi sangat besar, namun kekayaan hasil laut tersebut tidak dimanfaatkan dengan optimal.

Dimana, para nelayan yang langsung mengekspor hasil yang didapat tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Keadaan tersebut membuat pendapatan masyarakat nelayan tergolong rendah.

Menyikapi permasalahan tersebut, Ketua Kelompok 5 KKN Kedisinian Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Zorry menyebut, pihaknya memiliki inisiatif untuk mengolah hasil laut mentah menjadi suatu olahan yang memiliki nilai jual yang tinggi.

Inisiatif tersebut tidak hanya untuk memenuhi tugas KKN mahasiswa saja, akan tetapi dapat membantu perekonomian masyarakat Desa Batu Beriga khususnya para nelayan.

Selain itu, olahan tersebut juga dapat menjadi produk yang bisa menjadi oleh-oleh para pengunjung yang datang ke Desa Batu Beriga.

"Kami memilih untuk mengolah ikan menjadi abon karena dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, serta dalam pembuatannya sangat mudah untuk dilakukan oleh masyarakat karena masing-masing ibu rumah tangga dapat mengolahnya tanpa keahlian khusus," sebut Zorry dalam rilis kepada Bangka Pos Group, Sabtu (28/1).

Selain itu, menurutnya bumbu yang digunakan juga mudah didapatkan di dapur. Ikan yang dipilih untuk di olah menjadi abon tersebut adalah ikan Mayong.

Dikarenakan ikan Mayong mudah didapatkan dan memiliki kualitas yang sangat bagus untuk di olah menjadi abon. Kualitas abon ikan Mayong dapat dilihat dari rasanya yang enak, teksturnya yang lembut, dan warnanya yang bagus atau tidak hitam seperti ikan biasanya.

"Keunggulan dari abon ikan Mayong yang dibuat oleh mahasiswa KKN dari abon yang lainnya adalah pada kemasan yang menarik dan lebih higienis, hal tersebut dapat dilihat dari luar kemasannya yang putih transparan dan berlabel," jelasnya.

Kemudian, kata Zorry mahasiswa KKN melakukan kolaborasi bersama ibu-ibu PKK Desa Batu Beriga. Kolaborasi yang dimaksud adalah seperti mendiskusikan bagaimana cara pengolahan abon ikan secara baik dan benar sehingga abon yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi.

Sementara, Aili satu diantara pelaku usaha di desa tersebut mengaku, inisiatif yang dimiliki para mahasiswa itu sangat bagus.

"Menurut saya inisiatif kalian dalam memilih ikan Mayong sangatlah baik karena jika menggunakan ikan Mayong, abon yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, cita rasa yang enak dan warna yang tidak hitam," sebut Aili.

Menurutnya, abon yang dijual di pasaran biasanya berwarna hitam dan bertekstur bergumpal yang tergolong dalam abon kurang berkualitas. Penyebabnya adalah pemilihan ikan yang kurang baik, salah satunya seperti ikan kembung.

"Harga penjualan abon ikan Mayong lebih tinggi dibandingkan harga abon ikan biasanya. Hal tersebut dikarenakan modal dalam pembuatan abon ikan Mayong, terutama bahan pokok utamanya sendiri yaitu ikan mayong cukup mahal dibandingkan harga ikan lainnya," tuturnya. (*/t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved