Kabar Belitung

DPRD Soroti Kapasitas IGD Dinilai Sempit

Anggota DPRD Kabupaten Belitung dari Fraksi BOS Ivan Haidari menyampaikan kritik terkait pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Marsidi Judono. 

Editor: Rusaidah
Posbelitung.co/Dede Suhendar
Pj Bupati Belitung Mikron Antariksa menggelar pertemuan bersama jajaran RSUD Marsidi Judono pada Kamis (31/10). 

Tahapan kedua adalah bagaimana ketersediaan part AC atau spare part yang diperlukan saat pemeliharaan AC dilakukan dan didukung dengan alat kerja yang lengkap sehingga ketika pemeliharan dilakukan tidak akan ada kendala dalam proses perbaikan.

Mekanisme sistem kerja pemeliharaan  bersinggungan dengan metode kerja, waktu pemeliharaan, jam kerja efektif  dan petugas khusus teknisi AC sehingga perlu dilakukan program kerja dari IPSRS untuk melakukan perencanaan pemeliharaan AC yang terintegrasi dengan bidang terkait.

Perlu edukasi dan sosialisasi tentang prosedur penggunaan AC di ruangan/unit layanan/instalasi rawat inap kepada petugas  rumah sakit dan pengguna sarana pelayanan publik di UPT RSUD Marsidi Judono Kabupaten Belitung.

Bagaimana menggunakan AC saat pelayanan dan hal tersebut harus didukung dengan kebijakan pimpinan rumah sakit supaya pelaksanaan penggunaan AC di unit pelayanan dapat berkesinambungan dengan baik. 

Perlu dipikirkan tentang budaya masyarakat terhadap penggunaan fasilitas pelayanan publik yang perlu kita tangani dengan baik. Prosedur penggunaan fasilitas publik perlu kita edukasi sebaik mungkin secara berkesinambungan melibatkan unsur  internal dan ekternal seperti  media sosial masyarakat, pemuka adat untuk melakukan pendekatan secara emosional terhadap kecintaan memiliki  UPT Marsidi Judono Kabupaten Belitung, sehingga fasilitas pelayanan publik dapat digunakan secara optimal bagi masyarakat. 

Terkait jumlah bedi di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) tersedia empat bed, namun hanya dua bed yang sering digunakan, pihak RSUD juga memberikan penjelasan.

Penanganan masalah PICU/NICU dan Perinatologi sesuai dengan PMK Nomor 3 Tahun 2020 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit bahwa UPT RSUD Marsidi Judono wajib menyelenggarakan pelayanan PICU/NICU dan perinatalogi yang terstandar. 

UPT RSUD Marsidi Judono mempunyai pelayanan PICU/NICU yang terdiri dari pelayanan Perinatologi sebanyak 4 tempat tidur, pelayanan NICU sebanyak 4 tempat tidur dan pelayanan PICU sebanyak 2 tempat tidur . 

Ditambah kapasitas tenaga dua orang tenaga dokter spesialis dan 17 orang perawat. Gambaran tenaga perawat yang ada di Pelayanan PICU/NICU dan Perinatologi adalah sebagai berikut, yakni pertama, tenaga perawat yang  terlatih dengan perawatan dasar untuk bayi baru lahir dilakukan dengan inhouse training di UPT Marsidi Judono Kabupaten Belitung sebanyak 17 perawat dengan mendatangkan narasumber dari Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM) pada tahun 2018  hal ini tentunya perlu dilakukan refresh training pelatihan sesuai dengan kemajuan pangananan perawatan PICU/NICU dan Perinataologi.

Kedua, tenaga perawat yang terlatih tentang perawatan dan penanganan asuhan keperawatan pasien bayi kritis sebanyak satu orang dan tenaga perawat yang mengikuti workshop tentang penanganan pasien anak kritis sebanyak satu orang, serta tenaga perawat terlatih  untuk pelatihan resusitasi neonatus sebanyak 4 orang. Pelatihan dasar tersebut juga perlu dilakukan refresh training pelatihan sesuai dengan kemajuan pangananan perawatan PICU/NICU dan Perinataologi.

Sesuai dengan standar pemenuhan sumber daya manusia (SDM) untuk ditempatkan di pelayanan PICU/ NICU dan perinatologi, perawat yang melakukan pelayanan perlu memiliki kompetensi di antaranya, pelatihan dasar intensif pada pasien anak dan neotanus /PALS (pediatric Advanced life support, pelatihan Resusitasi Neonatus Advanced, pelatihan dasar bayi baru lahir, pelatihan dalam bentuk magang di Rumah Sakit Pengampuh Ibu dan Anak dan pelatihan lainnya yang secara kompetensi teknis berkelanjutan yang mendukung pengembangan kompetensi perawat PICU /NICU dan perinatologi di UPT RSUD Marsidi Judono Kabupten Belitung.

Hal ini perlu dilakukan secara berkesinambungan dan terprogram sesuai pengembangan  trend dan kebutuhan Pelayanan PICU/NICU dan perinatologi.
Dalam hal ini ke depan pihak manajamen RSUD harus mempunyai program pelatihan pengembangan sumber daya manusia untuk kompetensi tenaga di PICU/NICU dan Perinatologi. 

Saat ini pemenuhan alat kesehatan penunjang di pelayanan PICU/NICU dan Perinatalogi sudah sesuai dengan standar  pelayanan. 
Setiap tempat tidur di dukung dengan jumlah alat life support yang berfungsi optimal seperti CPAP,  infant warmer, ventilator, monitor pasien, saturasi oksigen yang dapat digunakan fungsinya secara optimal. Dan untuk operasional alat penunjang kesehatan tersebut supaya dapat digunakan secara maskimal oleh pasien perlu tersedia  petugas yang terlatih dalam penggunaan alat penunjang kesehatan tersebut. 

Artinya  terselenggaranya pelayanan PICU/NICU dan Perinatologi harus didukung dengan ketersediaan ruangan, sumber daya manusia yang terlatih dan kelengkapan alat penunjang kesehatan yang tersistem dan terintegrasi.

Pelayanan PICU/NICU dan Perinataologi dapat berjalan dengan baik dengan kondisi saat ini, sehingga jika terjadi kebutuhan khusus atau penambahan tempat tidur pasien untuk di pelayanan PICU/NICU dan Perinatologi  harus disiapkan secara teknis dan operasional yang akan dituangkan dalam kebijakan pimpinan rumah sakit melibatkan komite medik, komite keperawatan dan unsur teknis di manajerial rumah sakit. (del/dol)

Sumber: Bangka Pos
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved