Kabar Pangkalpinang
Museum Timah Indonesia Jadi Primadona Wisata Edukasi, Catat 19.524 Pengunjung Hingga Oktober 2024
Museum Timah Indonesia (MTI) di Pangkalpinang terus menarik perhatian para wisatawan lokal, nasional hingga mancanegara.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Museum Timah Indonesia (MTI) di Pangkalpinang terus menarik perhatian para wisatawan lokal, nasional hingga mancanegara.
Berdasarkan data terbaru, hingga Oktober 2024, museum yang dikelola PT Timah ini telah mencatatkan total 19.524 kunjungan, mencerminkan posisi museum ini sebagai salah satu destinasi unggulan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Demikian hal tersebut disebutkan Kepala Museum Timah Indonesia Pangkalpinang, Taufik.
Kata Taufik, dari jumlah tersebut, mayoritas pengunjung berasal dari kalangan keluarga dan pelajar, dengan total 12.835 pengunjung.
Hal ini menunjukkan bahwa MTI tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat edukasi bagi generasi muda. Selain itu, sebanyak 3.002 wisatawan lokal (di luar wilayah Bangka Belitung) turut berkunjung, diikuti oleh 2.510 wisatawan nusantara (wisnu) dan 126 wisatawan mancanegara (wisman).
"Menilik data bulanan, Mei menjadi bulan dengan kunjungan tertinggi, mencapai 3.926 pengunjung," jelas Taufik kepada Bangkapos.com, Kamis (14/11).
Satu hal yang menjadi daya tarik utama adalah teknologi virtual reality (VR) yang memungkinkan pengunjung menelusuri kapal keruk timah secara interaktif, serta penambahan koleksi baru di galeri.
Sementara itu, bulan-bulan lain juga mencatat angka kunjungan yang stabil, dengan Januari dan Februari masing-masing mencapai lebih dari 2.500 kunjungan.
Museum Timah Indonesia Pangkalpinang dikenal dengan koleksi berharga terkait sejarah tambang timah di Indonesia. Sebanyak 514 koleksi dipamerkan, meliputi peralatan tambang, balok timah, prasasti Kota Kapur, replika kapal keruk, hingga stempel balok produksi Hoofd Bureau-Banka Tin Winning (BTW).
Tak hanya itu, museum ini juga memiliki galeri lada Bangka dan kain cual khas Bangka Belitung, yang turut mempromosikan kekayaan budaya lokal. Inovasi seperti pemodelan fotografi 3D semakin menambah daya tarik, khususnya bagi kalangan pelajar dan peneliti.
Didirikan pada tahun 1997, bangunan museum ini juga memiliki nilai historis tersendiri, sekaligus menjadi cagar budaya. Pada tahun 2018, MTI Pangkalpinang dinobatkan sebagai Museum Timah pertama di Asia, mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
Taufik menyampaikan, bahwa keberhasilan museum menarik ribuan pengunjung tak lepas dari upaya inovasi yang terus dilakukan.
"Kami selalu berupaya menghadirkan pengalaman baru bagi para pengunjung, baik melalui koleksi tambahan maupun teknologi modern seperti VR. Hal ini menjadi daya tarik utama, terutama bagi generasi muda," ujarnya.
Ke depan, Museum Timah Indonesia Pangkalpinang berencana memperluas program edukasi dan menambah fasilitas interaktif untuk meningkatkan jumlah kunjungan, sekaligus memperkuat posisi museum sebagai pusat edukasi dan wisata sejarah di Indonesia.
"Museum ini membuka pintu bagi siapa saja yang ingin menjelajahi kekayaan sejarah dan budaya Bangka Belitung. Kami buka setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB, kecuali Jumat tutup," tambahnya. (t2)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.