Kabar Pangkalpinang

Tarif Bazar UMKM Terlalu Memberatkan

Dikelola oleh beberapa vendor, event ini menjadi ajang promosi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Sela Agustika
Suasana kegiatan bazar UMKM yang berlangsung di Taman Alun-alun Merdeka Pangkalpinang atau di halaman depan Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang beberapa waktu lalu. 

Dia menuturkan, selama event bazar yang berlangsung saat ini dirinya sama sekali tidak pernah terlibat dan berpartisipasi.

"Jadi secara pribadi UMKM tidak pernah lagi ikut meski setiap minggu diselenggarakan. Terus bazar ini tidak seru lagi. Kalau dulu ada artis atau ada hiburan, ini hanya sekadar bazar-bazar saja. Orang yang belanja pun sudah mulai malas juga kalau dilihat," ucapnya.

Dia berharap, event bazar yang diselenggarakan dengan tujuan membantu UMKM ini bisa tepat sasaran, bukan menjadi agenda seadanya dan menguntungkan pihak tertentu.

"Semoga ke depan kegiatan bazar ini biasa dievaluasi oleh pemerintah, karena kita UMKM otomatis dengan biaya yang besar justru malah terbebankan," ucapnya. 

Tingginya  event bazar UMKM yang hampir setiap minggu digelar di Kota Pangkalpinang, khususnya di Alun-alun Taman Merdeka dan depan Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang menuai sorotan warga. 

Event bazar kuliner bagi UMKM ini di mata masyarakat tak lagi istimewa, bahkan banyak yang mengeluhkan harga jual makanan hingga minuman di bazar tersebut mahal.

Keluhan ini datang dari berbagai kalangan, termasuk Aisya, warga Pangkalpinang. 

Menurutnya, bazar yang awalnya menjadi wadah hiburan dan tempat berburu kuliner kini terasa biasa saja. 

"Event bazar sekarang ini sudah tidak seru lagi. Pertama, harga jual produk di sini mahal-mahal dan juga sekarang diadakan tiap minggu, kesannya jadi biasa saja, sama saja seperti kuliner kita datang ke storenya," ungkapnya, Rabu (4/12).

Aisya juga menyoroti harga produk UMKM yang sering kali jauh lebih mahal dibandingkan harga di luar bazar. 

"Kalau naik sedikit karena biaya angkut, listrik, atau sewa tempat, bisa maklum. Tapi kalau kenaikannya hampir setengah dari harga normal, itu sudah gak masuk akal. Bahkan beli makanan tembus sampai Rp35 ribu, bawa uang Rp100 ribu hanya dapat beberapa jajanan saja," tuturnya.

Meski begitu dirinya tetap berharap event bazar ini dapat kembali menarik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta pelaku UMKM.

Dia menyarankan agar frekuensi bazar tidak terlalu sering sehingga setiap event bisa terasa spesial.

"Harapannya, bazar ini bisa lebih terorganisir, tidak setiap minggu juga bisa sebulan sekali atau dua bulan sekali. Dan event ini kita berharap benar-benar membantu UMKM berkembang, bukan sifatnya menguntungkan pihak tertentu," kata Aisya.

Senada Emi, warga lain yang sering berkunjung ke bazar ikut meresahkan hal yang sama. Menurutnya inisiatif pelaksanaan bazar sangat bagus dan menjadi pusat bagi masyarakat yang ingin berbelanja. Namun, dirinya mengaku jika harga jual tinggi ikut membuat masyarakat menjadi enggan berkunjung.

"Sebenarnya bagus event bazar seperti ini, hanya saja memang kalau sudah tiap minggu jadi gak seru, terus harga juga mahal kadang jadi lebih baik ke tempat jualannya langsung," ucapnya. (t3)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved