Berita Bangka Selatan
2025, Target Stunting di Bawah Target Nasional, Bangka Selatan Optimalkan Program Genting
Pemkab Bangka Selatan optimistis angka prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak di daerah tersebut terus mengalami penurunan.
TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan optimistis angka prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak di daerah tersebut terus mengalami penurunan. Ditargetkan pada tahun 2025 prevalensi stunting dapat turun di bawah target nasional sebesar 18 persen. Target tersebut turut dioptimalkan melalui program Genting atau Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Hefi Nuranda mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah melakukan terobosan. Yaitu dengan penerapan program Genting dalam upaya melakukan intervensi terhadap prevalensi stunting di daerah. Di mana saat ini prevalensi stunting di Kabupaten Bangka Selatan masih berada pada angka 20,6 persen setelah mengalami penurunan sebesar 2,4 persen dari 23 persen pada tahun 2024.
"Genting merupakan gerakan berbasis komunitas yang melibatkan individu, kelompok, perusahaan dan pemerintah daerah. Utamanya sebagai orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting," kata Hefi Nuranda, Sabtu (28/12).
Hefi Nuranda menyebut program Genting masuk ke dalam empat program quick win BKKBN dan merupakan program pemberian bantuan langsung berupa makanan bergizi kepada keluarga berisiko stunting. Tujuannya adalah memberikan dukungan kepada keluarga kurang mampu yang memiliki risiko tinggi terhadap stunting. Mulai dari ibu hamil, ibu menyusui atau yang memiliki anak usia di bawah dua tahun (Baduta), anak usia 0-23 bulan dan balita usia 24-59 bulan.
Lewat program Genting ini diharapkan agar balita berisiko stunting mendapatkan bantuan untuk peningkatan gizi dan kesehatan. Terpenting keluarga yang memiliki balita berisiko stunting mendapatkan edukasi dan bantuan lain.
Khususnya dalam pemberdayaan keluarga, di mana akan diprioritaskan kepada keluarga berisiko stunting yang miskin. Sedikitnya terdapat sebanyak 5.000 keluarga berisiko stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. "Untuk di Kabupaten Bangka Selatan program Genting ini menyasar sebanyak 608 keluarga berisiko stunting," jelas Hefi Nuranda.
Menurutnya, program Genting merupakan bantuan nutrisi dan non-nutrisi melalui Kementerian BKKBN. Untuk bantuan nutrisi, makanan siap saji atau kudapan diberikan kepada sasaran yang bisa langsung dimakan. Apabila dikonversikan senilai Rp15.000 per satu hari.
Bantuan ini diberikan kepada sasaran sesuai dengan usia dan masa periode sasaran stunting yakni 1.000 hari pertama kelahiran. Sehingga jika ada bayi yang berusia beberapa bulan dan stunting, maka intervensi diberikan hingga berusia 24 bulan.
Program Genting diakui dia tidak jauh berbeda dengan program bapak/bunda asuh anak stunting atau BAAS yang telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Di mana dalam program BAAS bantuan diberikan berupa telur kepada keluarga stunting.
Selain bantuan nutrisi, bantuan non-nutrisi juga diberikan kepada keluarga sasaran berisiko stunting. Seperti bantuan jamban dan rumah layak huni. Pasalnya keluarga sasaran ini terdiri dari keluarga miskin, yang sudah dipetakan berdasarkan tingkat kemiskinannya.
"Bantuan ini tegasnya, berbeda dengan bantuan makanan bergizi yang dicanangkan pemerintah. Karena bantuan makanan bergizi menyasar anak usia sekolah, sementara program Genting 1.000 hari pertama kelahiran," ucapnya.
Ia menjelaskan, sasaran keluarga berisiko stunting sebanyak 608 keluarga di Kabupaten Bangka Selatan tersebar merata di 50 desa dan tiga kelurahan yang ada di delapan kecamatan. Dari jumlah itu sebanyak 80 keluarga di antaranya telah diasuh oleh Bank Sumsel Babel sejak beberapa tahun terakhir.
Oleh sebab itu, dirinya mengharapkan peran serta semua pihak dalam bersama-sama menangani permasalahan stunting. Pihaknya optimistis tahun 2025 sasaran Genting ini dapat terealisasi dan target penurunan stunting dapat tercapai.
"Kita harapkan peran serta stakeholder di Bangka Selatan untuk bersama-sama membantu dan memberikan perhatian dengan menjadi orang tua asuh," pungkas Hefi Nuranda. (u1)
Ajak Semua Pihak Kolaborasi
PEMERINTAH Kabupaten Bangka Selatan mengajak semua pihak untuk terlibat dalam penanganan permasalahan stunting alias gangguan pertumbuhan pada anak. Dibutuhkan kolaborasi antara pihak untuk intervensi pada kelompok sasaran program.
Sukses Dongkrak Hasil Produksi Padi, Pemkab Bangka Selatan Lepas Mahasiswa KKN Polbangtan Magelang |
![]() |
---|
Bangka Selatan Ajukan Penambahan Alokasi Pupuk Subsidi |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Selatan Ingatkan Orang Tua Penuhi Hak Anak |
![]() |
---|
Bentuk Generasi Sehat, 58.181 Warga Bangka Selatan Jadi Sasaran MBG |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Selatan Ajak Masyarakat Sukseskan Program POPM, Slamet: Bunuh Cacing Filariasis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.