Ribuan Warga Meriahkan Cap Go Meh di Puri Tri Agung 

SUNGAILIAT, BABEL NEWS - Ribuan warga memadati kawasan Puri Tri Agung di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Sabtu (15/2) malam. Para warga ini sengaja hadir untuk menyaksikan perayaan Cap Go Meh 2576.

Dalam kegiatan ini, panita menyediakan beragam makanan dan minuman gratis bagi pengunjung. Selain menggelar kegiatan ibadah acara juga diisi dengan malam hiburan. Mulai dari atraksi barongsai, seni tari hingga penampilan artis dari ibu kota.

"Puji syukur Puri Tri Agung kembali melaksanakan kegiatan Cap Go Meh dalam suasana damai dan penuh suka cita. Gong Xi Pat Chai semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan dan rezeki yang melimpah di tahun Ular Kayu ini," kata Ketua Panitia Pelaksana, Then Yohanes.

Menurut Then Yohanes, kegiatan Cap Go Meh di Puri Tri Agung yang digelar kali ini merupakan yang ketujuh kalinya sejak berdirinya Puri Tri Agung pada 18 Januari 2015. Di mana perayaan Cap Go Meh sempat tidak digelar karena pandemi Covid-19.

"Ini merupakan kegembiraan dan suka cita buat kita semua bisa merayakan kebebasan setelah Covid-19. Maksud acara diadakan adalah membudidayakan tradisi Cap Go Meh di tanah Serumpun Sebalai yang akhirnya dapat menjadi even wisata religius sehingga dapat menghidupkan industri pariwisata serta perekonomian di Bangka Belitung khususnya di Kabupaten Bangka," kata Then Yohanes.

Staf Ahli Bupati Bangka, Boy Yandra mengatakan, perayaan Cap Go Meh yang berlangsung di Puri Tri Agung bukan hanya sekedar sebuah perayaan tradisional. Melainkan juga sebagai simbol kebersamaan, keceriaan dan harapan baru. 

Diakuinya, Kabupaten Bangka memiliki keanekaragaman yang luar biasa dan inilah kekuatannya. Keragaman ini menjadikan lebih kuat dan lebih kaya dalam budaya dan nilai nilai yang dianut. 

"Menjaga dan merawat kebersamaan, saling menghormati dan gotong royong adalah kunci utama terciptanya suasana yang damai, aman dan sejahtera di Kabupaten Bangka. Mari kita jadikan perayaan ini sebagai momentum untuk mempererat hubungan antar umat beragama, antar suku dan antar elemen masyarakat," kata Boy Yandra. (die)