Kabar Pangkalpinang

Ekonomi Babel Hanya Tumbuh 0,13 Persen

Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 0,13 persen.

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Sela Agustika
Kepala BPS Babel Toto Haryanto saat menggelar rilis pertumbuban ekonomi Bangka Belitung, Selasa (5/11). 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 0,13 persen.

Meskipun masih menunjukkan pertumbuhan, angka ini menurun drastis jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2023, yang mampu tumbuh sebesar 4,01 persen. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Babel secara berturut- turut menduduki posisi pertumbuhan ekonomi terendah di Indonesia dari triwulan I hingga triwulan III-2024.

Kepala BPS Babel Toto Haryanto menyampaikan, bahwa penurunan tren pertumbuhan ekonomi Babel perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pemangku kepentingan. 

"Dalam tiga triwulan terakhir, kecenderungan pertumbuhan ekonomi menurun. Ini adalah sinyal bahwa kondisi ekonomi Babel sedang menghadapi tantangan. Kita perlu merumuskan strategi yang tepat agar ekonomi Babel dapat kembali bangkit. Memang saat ini ada pertumbuhan, tapi kualitasnya melambat," ujar Toto pada Selasa (5/11).

Toto menjelaskan, bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Babel, yakni sebesar 0,60 persen. Diikuti oleh sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 0,59 persen serta sektor informasi dan komunikasi sebesar 0,41 persen. 

Ia menilai bahwa ketiga sektor ini berhasil mendukung pergerakan ekonomi Babel, meskipun perlahan. Selain itu, semakin maraknya usaha binatu dan barbershop turut mendorong pertumbuhan yang cukup signifikan pada sektor jasa lainnya. 

"Saya pikir tiga sektor pertanian, administrasi pemerintahan serta informasi dan komunikasi ini memang sangat mendukung pergerakan ekonomi. Namun, kita juga perlu mendorong sektor lain seperti usaha binatu dan jasa barbershop yang juga mengalami pertumbuhan dan menjadi penopang ekonomi saat ini. Sedangkan untuk sektor konstruksi dan perdagangan, perlu ada upaya lebih agar dapat terus bertumbuh," tutur Toto.

Namun, di sisi lain, sektor industri pengolahan yang sebelumnya menjadi andalan ekonomi Babel dengan kontribusi mencapai 21 persen, justru mengalami penurunan. 

Pada triwulan ini, sektor tersebut tercatat minus 1,12 persen. Toto mengungkapkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh menurunnya ketersediaan bahan baku yang tidak berkelanjutan. 

"Industri pengolahan ini menjadi minus karena bahan baku yang kurang berkelanjutan, sehingga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Babel secara keseluruhan," jelasnya.

Di tingkat regional, ekonomi Pulau Sumatera pada triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,48 persen (y-on-y) dibandingkan triwulan III-2023. Total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Pulau Sumatera pada triwulan ini mencapai Rp1.241,90 triliun, yang setara dengan 22,30 persen dari total PDRB nasional. 

Dari angka tersebut, PDRB Babel hanya memberikan kontribusi sebesar 2,18 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,49 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia.

Dengan kondisi pertumbuhan yang melambat ini, Toto berharap agar ada kebijakan yang tepat dari pemerintah daerah untuk memperkuat sektor-sektor yang potensial serta mencari alternatif lain yang bisa mendongkrak ekonomi Babel di tengah tantangan yang ada. (t3)

 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved