Berita Kriminal

Kakak Beradik Diduga Aniaya Warga, Korban Jalani Operasi di RSUD Sejiran Setason

MS (30), warga Dusun V Daya Baru, Desa Air Belo, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, mengalami luka sobek di bagian pipi sebelah kiri.

net
Ilustrasi penganiayaan. 

MENTOK, BABEL NEWS - MS (30), warga Dusun V Daya Baru, Desa Air Belo, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, mengalami luka sobek di bagian pipi sebelah kiri akibat sabetan senjata tajam jenis parang. Dirinya juga harus menjalani operasi di RSUD Sejiran Setason, pada Kamis (16/1) siang.

MS diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak beradik. Keduanya menyerang korban yang merupakan tetangga antar desa, dengan senjata tajam hingga, korban mengalami luka menganga di bagian wajah.

Pelakunya saat ini telah ditetapkan tersangka, dengan inisial BD (27). Sementara sang kakak JJ (30) masih dilakukan pendalaman oleh polisi, apakah unsurnya mencukupi. 

Kanit Tipidum Satreskrim Polres Bangka Barat, Ipda Harits Aflianto mengatakan, untuk sementara, polisi menetapkan satu orang tersangka atas nama BD yang sudah ditahan di rutan Polres. Sementara sang kakak JJ masih dilakukan pendalaman oleh polisi.

"Sementara yang kami tahan baru satu orang, BD. Walaupun sebelumnya ada BD dan JJ, karena yang mengayunkan parang itu BD, ke wajah MS. Karena ada selang waktu di situ. Jadi kami melakukan pendalaman terlebih dahulu ke JJ apakah unsurnya mencukupi atau tidak," jelas Harits. 

Harits menjelaskan kronologis pembacokan berawal saat JJ menjemput anaknya pulang sekolah. Saat ia melintas di rumah mertua korban MS, menurut keterangan saksi yang didapat polisi, ketika itu MS membentak JJ.

Kemudian terjadi cekcok mulut antara mereka berdua. JJ merasa tersinggung dan tidak terima dibentak MS di depan anaknya. "Kemudian JJ pulang. Kenapa JJ tidak terima? Karena saat itu ada anaknya di situ. JJ pulang ke rumahnya mengambil parang, ke rumah MS langsung menyusul ke dapur. Kemudian ada BD saudaranya JJ ikut juga tapi tidak dekat, jadi ada selang waktu, datangnya tidak serentak," kata Harits. 

Ia mengakui, selanjutnya terjadi perkelahian antara JJ dan MS. Saat JJ terjatuh, BD yang melihat itu langsung ikut membantu kakaknya. Ia mengayunkan parang yang ia bawa sehingga wajah sebelah kiri MS terluka parah. 

"Karena melihat JJ jatuh, BD sontak emosi langsung. Parang yang dibawa JJ itu jatuh juga. BD yang juga membawa parang mengayunkan parangnya pakai tangan kiri mengenai wajah MS di sebelah kiri," jelasnya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pasca-kejadian, pihaknya meminta Bhabinkamtibmas untuk memonitor TKP,  menjaga agar situasi tetap kondusif. "Karena dampaknya bukan mereka saja, tapi juga berdampak untuk orang banyak. Ini kami lihat secara sekilas parah luka yang diderita korban. Jadi kami mengimbau agar tidak ada aksi susulan," harapnya.

Menurut Harits, kasus ini termasuk penganiayaan berat. Karena luka yang dialami korban cukup parah. "Tersangka akan dikenakan Pasal 351 tentang penganiayaan dengan ancaman 5 tahun penjara," pungkasnya. (riu)

Berawal Saling Tatap
AWAL mula pelaku BD, yang datang menyerang ke rumah korban bersama kakaknya JJ, merupakan warga Kampung Padang Dusun II, Desa Belo Laut, Kecamatan Muntok. Neti (34), istri korban, menceritakan, penyerangan terjadi saat dirinya berada di rumah bersama kedua anaknya. Kejadian berawal saat suaminya, sedang mengambil jualannya ke sekolah di sekitar Dusun Daya Baru, berpapasan dengan JJ. 

Saat berpapasan itu, suaminya dan JJ saling tatap. Tapi entah apa sebabnya ternyata JJ merasa tersinggung dan setelah itu malah mendatangi rumah korban MS sambil membawa sebatang kayu. "Rupanya JJ tidak terima. Setelah itu JJ datang ke rumah turun dari motor bawa sebatang kayu. Suami saya sedang ngendong anak saya yang masih bayi," jelas Neti, ditemui saat menunggu suaminya menjalani operasi di RSUD Sejiran Setason, Kamis (16/1). 

Menurutnya, JJ datang ke rumahnya mencari suaminya, sembari marah-marah karena merasa ditantang. Namun, saat itu, Neti berhasil menenangkan JJ sehingga pria itu pun pergi dari rumahnya. 

"Saya tidak tahu apa sebabnya. Suami saya juga tidak tahu kenapa JJ datang ke rumah sambil bawa kayu. Selain itu sebelumnya tidak ada masalah apapun. Bahkan kemarin pas kerja TI berdekatan dan JJ sempat membantu," kata Neti.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved