Kabar Pangkalpinang
Kemendesa PDTT dan Becak Babel Ajak Perempuan Desa Zed Kelola Bank Sampah
Kemendesa PDTT menggandeng Komunitas Becak Babel dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka menggelar pelatihan bank sampah.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menggandeng Komunitas Becak Babel dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka menggelar pelatihan bank sampah untuk perempuan di Desa Zed, Selasa (5/11).
Kegiatan tersebut diikuti 25 peserta yang terdiri dari PKK Desa, Kader Posyandu dan KWT serta dihadiri jajaran stakeholder Pemerintah Desa Zed.
Duta Digital Kementerian Desa PDTT yang juga merupakan Ketua Becak Babel Arinda Unigraha menjelaskan, bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah pusat melalui dana stimulasi Kementerian Desa PDTT kepada pemerintah desa.
"Dalam Program Smart Village ada pilar lingkungan cerdas yang salah satu outputnya adalah masyarakat desa cerdas dalam mengelola sampah dan melestarikan lingkungan. Pelatihan bank sampah ini salah satu cara yang kita pilih untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan memunculkan praktik baik masyarakat desa dalam mengelola sampah," ujar Arinda kepada Bangkapos.com, Rabu (6/11).
Dikatakan Arinda, mayoritas masyarakat desa di Kabupaten Bangka belum melakukan pengolahan sampah rumah tangga dengan baik.
"Sampah hanya dibuang atau dibakar begitu saja, padahal ada potensi nilai ekonomi yang dapat diperoleh dari sampah. Satu di antaranya dengan metode bank sampah yang murah dan mudah dilakukan. Di sini kita juga melibatkan stakeholder terkait hari ini, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka sebagai perwakilan pemerintah yang memiliki otoritas untuk penanganan sampah dan kawan-kawan dari Becak Babel yang akan mendampingi prosesnya," lanjut Arinda.
Kabid Persampahan DLH Bangka yang hadir sebagai narasumber, Feggy Vera Lusianti menerangkan, keberadaan bank sampah sangat penting di lingkungan masyarakat, terlebih di pedesaan yang notabe jauh dari TPS3R atau TPA sehingga diperlukan metode khusus dalam mengelola sampah di desa.
Ia juga menerangkan secara detail mengenai pentingnya memilah sampah, konsep bank sampah, tatacara dan alur mendirikan bank sampah, gerakan sedekah dan infak sampah hingga pemahaman tentang sirkular ekonomi.
"Bank sampah bisa diadopsi di pedesaan. Hanya saja perlu pemandu dan pendampingannya. Ini sudah ada Duta Digital, RKDD Cerudik dan Komunitas Becak Babel yang siap mendampingi agar Bank Sampah dapat berdiri di Desa Zed," kata Feggy.
Kepala Desa Zed Mat Amin yang hadir membuka kegiatan secara resmi mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Duta dan Kader Digital ini.
"Kami rasa pemerintah desa belum pernah menyelenggarakan pelatihan tentang sampah di Desa Zed. Padahal ini sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Ibu-ibu peserta juga sangat antusias mengikuti pelatihan ini, karena bank sampah ini banyak yang belum tau. Saya selaku kades akan mendukung pembentukan bank sampah di Desa Zed, bahkan jika perlu kita kirim ibu-ibu PKK dan kader posyandu ini studi tiru ke bank sampah yang sudah sukses," tandas Mat Amin.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Smart Village, Becak Babel dan DLH Bangka yang telah berkenan mengedukasi masyarakat kami untuk lebih peduli terhadap lingkungan. (u4)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.